Subscribe to Feeds

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa.

ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL

Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential Data merupakan segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses. Data yang sudah diproses tersebut dan berguna bagi orang yang menerimanya ini disebut sebagai informasi. 
Data yang sudah terekam dalam methoda index-Sequential juga dapat dilakukan pembacaan secara Sequential. Key-field akan dibaca pertama kali secara Sequential, dan untuk selanjutnya recordyang dituju akan diketemukan.


Urutan proses pengolahan data dapat di gambarkan seperti bagan berikut ini : 

Gbr. Proses Pengolahan data 

Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu : 
1. Pengumpulan data 
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. 
Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik. 
Bentuk dari tahap ini adalah seperti pada Database Kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata mahasiswa. 
Contoh: 

2. Pemasukkan data ( input data ) 
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa. 
Contoh : 
Tabel Data Pribadi Mahasiswa 
No NIM Nama Jenis Kelamin Alamat 
1 5095001 Emma Ramadhani Perempuan Jl. Karya 23 A, Medan 
2 5095003 Suratin Doni Syahputra Laki-laki Komp. Perumahan PLN-Marelan 
3 5095005 Vina Maya Perempuan Jl. Mangga Blok A - Kp. Lalang 
4 5095007 Dini Adinda Perempuan Jl. Sultan Ageng 02 - Binjai 
5 5095009 Rezha Harysham Laki-laki Komp. Perumahan PLN-Marelan 
6 5095011 Angga Priandani Laki-laki Jl. Sudirman 56 - Deli Tua 
7 5095013 Destin Widya Perempuan Jl. Gaperta 123 - Medan 
8 5095015 Abdillah Laki-laki Jl. Adipura, Gg. Dipo - Binjai 
9 5095017 Dian Dwi Angresia Perempuan Jl. T.Amir Hamzah 12 - Binjai 
10 5095019 Asharuddin Laki-laki Jl. Sempurna 45 C - Medan 

3. Pengeditan data 
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user. 

4. Penyortiran data yang telah di edit 
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.


Keuntungan Index Sequential File 
Sangat cocok untuk digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding Sequential file, pemanggilan data menjadi lebih cepat. 

Kerugian Index Sequential File 
Access (pemanggilan) data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan software yang lebih kompleks. 

Struktur Pohon 
Pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen 
Salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.


Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
 Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1, n2, ..., nk.




Pohon Biner 
Tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang / anak. 


Implementasi Organisasi Berkas Indeks Sequential 
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential : 
  Blok Indeks dan Data (Dinamik) 
  Prime dan Overflow Data Area (Statik) 

Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. 
 Berkas indeks mempunyai struktur tree
 Berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.

Alasannya :
Karena mereka diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing berkas tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. 
 Berkas indeks mempunyai struktur tree
 Berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Misal :
Setiap blok data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record dan setiap blok indeks mempunyai ruang yang cukup untuk menyimpan 4 pasang (nilai key, pointer).
Jika kita menginginkan penyisipan maupun penghapusan terhadap isi berkas, maka blok indeks dan blok data akan dibuat dengan sejumlah ruang bebas, yang biasanya disebut sebagai padding dan pada gambar ditunjukkan sebagai irisan.


SUMBER TAMBAHAN : 
• http://webhendra.blogspot.com/2009/04/organisasi-file-dalam-arsitektur-sistem.html 
• http://www.widianto.org/2009/10/16/sistem-berkas-2/ 
• http://menyen.blogspot.com/2009/05/sistem-file.html 
• http://yonocuex.blogspot.com/2008/01/materi-sistem-berkas.html 
• http://blogsearch.google.co.id/?hl=id&ie=UTF-8&as_drrb=q&as_qdr=a&q=ORGANISASI+BERKAS+INDEKS+SEQUENTIAL




0 komentar:

Posting Komentar